Inilah sekelumit pandangan masyarakat tentang PON di
riau ini.
Awalnya saya juga berpendapat seperti itu, buat apa
sih di adakan pon buang buang duit daerah saja mendingan buat yang lain,
palingan juga jadi ladang korupsi.. gak ada manfaatnya banget deehh !
Terus kenapa sih pemprov masih juga ngotot buat
menyelenggarakan pon ini…
Sebuah visi besar yang tidak kita pikirkan
sebelumnya apa saja yang daerah dapat dari pon ini, semua masyarakat hanya
mampu mencibir mulut lebarnya, mencaki maki..
Teringat saya tulisan gubernur riau di media lokal ”
untung cacian itu tidak merobohkan Fly over'' (infrastruktur pon), karena begitu
besarnya caci maki masyarakat karna penyelenggaraan pon ini.
Lantas kalau tidak adanya pon ini, apa yakin para
cacikers itu akan berdiri stadion yang begitu megahnya, di bangun fly over,
terminal Bandara yang begitu megah, jalan – jalan baru, di bangun semua
fasilitas olahraga di bangun tentu juga promosi daerah yang luar biasa dan. Cacikers
tidak pernah tau betapa besarnya investasi yang di tanamkan di riau untuk pon
ini, ini luar biasa… infrstruktur yang juga luar biasa..
Hanya kesalahan sedikit saja semua lupa hal besar
yang telah di buat oleh kepala daerah kita, kita lupa mengucapkan terima kasih,
yang ada hanya caci maki. Saya yakin kepala daerah kita berbuat untuk
kepentingan kita bersama walaupun banyak cobaan yang di hadapi.
Mengenai korupsi PON, banyak anggota dewan yang di
vonis maupun akan di vonis termasuk gubernur riau yang berulang kali di
periksa, lantas pon ini gagal ? bukti tetap berjalan sesuai agenda, Bahkan anggota
dpr ri Utut Adiyanto mengatakan “Seluruh daerah di luar Jawa yang jadi tuan
rumah PON 'panen masalah', karena itu Komisi X DPR RI akan mengevaluasi secara
menyeluruh. Mungkin stop PON di luar Jawa, jika pusat tak maksimal bantu. (sumber : riauterkini.com)
Korupsi itu memang tidak bisa di maafkan semua harus
di proses secara hukum ‘jika terbukti’ harus di adili, jika tidak terbukti
jangan di kotomi.
Bakan dari pernyataan anggota dewan di atas
mengatakan seluruh pon di luar jawa panen masalah sehingga akan di evaluasi
stop di luar jawa..
Sebagai orang di luar pulau jawa saya bertanya – Tanya?
Yakin kalau di pulau jawa tidak adakan ada masalah, memang pon di pulau jawa
dulu tidak ada di tangkap oleh kpk karena kpk saja belum terbentuk saat itu,
naah mari kita lihat pembangunan fasilitas olahraga setelah kpk berdiri,
hambalang, tuai masalah kan ya? Itu di pulau jawa looh, mungkin yang lain juga
ada..
Kenapa seorang anggota dewan Cuma mampu mengatakan’
gagal’ tidak layak di luar jawa. Bukankah lebih baik mengatakan mari kita sama –
sama mensukseskan PON riau ini. Kalau sakit mari di obati, kalau sukses mari di
syukuri, Karena apa? Karena kita berada dalam bingkai Negara kesatuan Indonesia.
Jangan memancing orang riau untuk mengatakan ‘negara
riau berdaulat’
‘Sekali lagi jangan kotomi jawa dan luar jawa’ seolah – olah daearah di luar jawa di hambat
untuk maju.
Lantas mereka yang berucap itu mana perjuangannya
untuk riau ini, riau ini bangun segala fasilitas olahraga nya dari anggaran
daearah sendiri, mana bantuan pusatnya? Ini iven nasiaonal bung, bukan caci
maki aja yang menasional.