pemain kompang
Sejarah
Kompang di Nusantara
Alat musik ini berasal
dari Arab dan diperkirakan dibawa masuk ke kawasan tanah Melayu pada masa
Kesultanan Malaka oleh pedagang India Muslim, atau melalui Jawa pada abad ke-13
oleh pedagang Arab. Ada juga yang mengatakan bahwa kompang berasal dari Parsi dan
digunakan untuk menyambut kedatangan Rasulullah S.A.W. pada waktu itu. Selain
itu, kompang juga digunakan untuk memberi semangat kepada tentara-tentara Islam
ketika berperang.
Cara
Memainkan Kompang
Kompang dimainkan
secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan. Jika kompang
dimainkan dalam acara berzanji, pemain akan duduk bersila atau duduk di atas
kursi. Jika dimainkan dalam acara pernikahan dan pawai menyambut pejabat daerah
atau pejabat negara, pemain kompang ini berjalan mengiringi pengantin atau
pejabat daerah, atau pejabat negara tersebut.
Kompang dimainkan
dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan memegang kompang, dan
sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga rentak dalam permainan
kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang
biasa dimainkan ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah
pukulan, kemudian seolah-olah terhenti seketika. Sedangkan rentak sepulih
dimainkan untuk kembali pada rentak lagu pertama.
|